Rabu, 03 November 2010

BENCANA ALAM

Sekolah Belum Tanamkan Sadar Bencana
JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan di sekolah-sekolah Indonesia seharusnya mengajarkan anak-anak didik untuk hidup harmonis bersama alam. Dengan pengetahuan lingkungan yang kuat, anak-anak Indonesia akan mampu memanfaatkan potensi alam untuk kesejahteraan serta menjaga alam sebaik-baiknya guna mencegah terjadinya bencana atau kerugian yang lebih besar dari fenomena alam.
Kunci utama dari persoalan ini sebenarnya bagaimana kurikulum dalam pendidikan kita itu memiliki roh utama tentang lingkungan.
-- Lendo Novo

"Di tengah banyaknya bencana alam yang terjadi, memang, pendidikan kebencanaan mutlak diperkuat di sekolah-sekolah sejak dini. Tetapi, kunci utama dari persoalan ini sebenarnya bagaimana kurikulum dalam pendidikan kita itu memiliki roh utama tentang lingkungan," kata Lendo Novo, pemerhati pendidikan lingkungan yang juga penggagas Sekolah Alam, di Jakarta, Rabu (3/11/2010).

Menurut Lendo, bencana alam yang terutama karena ulah manusia serta ketidaksiagaan masyarakat mengantisipasi bencana, tidak lepas dari kontribusi kesalahan pada sistem pendidikan nasional. Hal itu terjadi karena pemahaman masyarakat soal prinsip-prinsip lingkungan sekitar dan dampak baik-buruknya dalam kehidupan sehari-hari sangat terbatas.

Sekolah sendiri tidak menjadi contoh atau representasi dari peduli lingkungan dan siaga bencana. Bangunan sekolah yang tahan gempa, misalnya, masih minim. Pendidikan bagi siswa untuk mengantisipasi adanya bencana alam juga belum secara sadar dilakukan pihak sekolah.

Lendo menambahkan, sudah semestinya pemerintah mewajibkan sekolah untuk memperkenalkan kepada siswa tentang peta gempa atau bencana nasional yang sebenarnya sudah ada. Siswa akan tahu dan sadar bagaimana lingkungan yang dihadapinya dan dibekali dengan keterampilan untuk mengantisipasi datangnya bencana alam tersebut.

Salah satunya, dengan membuat buku soal daerah rawan bencana dan cara mengantisipasinya. Buku-buku tersebut mesti disebarkan ke sekolah, sambil tetap membiasakan siswa dengan latihan-latihan siaga bencana.

"Coba kita contoh pendidikan di Jepang. Anak-anak sejak usia TK sudah tahu bahwa mereka hidup di daerah rawan gempa dan tahu bagaimana mengantisipasinya. Ketika besar, kesadaran itu ada dengan ketaatan mengikuti aturan membangun rumah tahan gempa, misalnya," ujar Lendo

sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2010/11/03/1747342/Sekolah.Belum.Tanamkan.Sadar.Bencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar