Rabu, 14 Juli 2010

Krisis Global Hambat Kemajuan Pendidikan

Rabu, 07 Juli 2010
Sidang FASPPED
JAKARTA – Krisis global telah mengganggu kemajuan pen didikan di berbagai belahan dunia dan menghambat keinginan negara-negara untuk mewujudkan pendidikan untuk semua pada 2015.

“Dampak krisis keuangan global tidak hanya mengakibatkan jutaan anak di dunia terancam tidak dapat mengenyam pendidikan, tetapi juga mengakibatkan langkah mundur bagi pencapaian tujuan kedua Millennium Development Goals, yakni mencapai pendidikan dasar secara universal,” ujar Presiden Forum of Asia Pasific Parliamentarians for Education (FASPPED) Marzuki Alie dalam pidato pembukaan sidang umum pertama FASPPED di Jakarta, Selasa (6/7).

Marzuki menjelaskan akibat resesi ekonomi, pada 2010 ini, diperkirakan 90 juta orang akan masuk jurang kemiskinan.

Dia mengatakan perpaduan antara meningkatnya kemiskinan dan melambatnya laju pertumbuhan ekonomi di dunia dipastikan akan berdampak negatif terhadap pencapaianpencapaian pen didikan yang telah diraih selama ini.

“Menurut laporan yang ada, capaian target-target pendidikan untuk semua agar dapat terwujud pada 2015 telah mengalami penurunan,” ujarnya.

Peran Parlemen

Parlemen, kata Marzuki, harus menjadi aktor yang mendorong perbaikan bidang pendirikan.

Sebab, dalam kondisi sekarang, pemerintah berada dalam tekanan untuk dapat memberikan bantuan pendidikan di setiap tingkatan sistem pendidikan.

Krisis keuangan berisiko mempersulit upaya penerapan kebijakan bantuan pendidikan yang pada akhirnya berdampak pada pemotongan anggaran pendidikan, pengurangan kemampuan para pelajar untuk membayar biaya pendidikan, serta pengurangan aliran dana bantuan pendidikan.

Perannya, jelas Marzuki, adalah mengoptimalkan fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran. Pertama, parlemen hendaknya memiliki komitmen yang kuat untuk menghasilkan UU yang mendukung terwujudnya target pendidikan untuk semua.

“Parlemen juga perlu meminta pemerintah untuk meng alokasikan anggaran yang memadai di bidang pendidikan yang terjangkau dan dapat dinikmati oleh masyarakat kurang mampu,” jabarnya.

Menteri Koordinator Kesejahtaraan Rakyat Agung Laksono mengatakan peningkatan kualitas pendidikan merupakan hal yang mutlak dilakukan.

Sebab, menurutnya, terdapat korelasi yang kuat antara pendidikan rakyat di sebuah negara dan kekuatan negara itu sendiri.

Agung menuturkan forum FASPPED ini dapat digunakan untuk meningkatkan pendidikan di negara berkembang agar mampu menghadapi persaingan dengan negara lain.

Sementara itu, perwakilan Direktur Jenderal UNESCO Gwang Jo Kim mengharapkan pertemuan FASPPED dapat menghasilkan sesuatu yang mampu mempercepat atau memastikan pencapaian progam pendidikan untuk semua pada 2015.
har/G-1
Sumber: http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=56698

Tidak ada komentar:

Posting Komentar